semu ukir masa semu

Ukir purnama bak ukir masa semu tanpa tinta berharga di atas rata-rata tapi berharap akhir semahal keperawanan yang siap disantap pada saat yang tepat

warna semu berkibar memangsa pikir hati melebihi rasi memanja diri tanpa digeluti badai teruji kualitas diri tanpa memikir diri 

Tinta hitam mengalir di nadi penngkir semu

ukir racun pembunuh masa kelam derita cerita tanpa sudah demi melirik masa semu tanpa pasti melihat arah angin berhembus bak patamorgana tak tau bentuk dan jati

sajak syair objek pemuasan diri tanpa memikirkan akibat diri dialiri masa semu 

Kebisingan cermin memkakkan saraf kholbu tanpa pandang bulu

kikis bahan gundah diri demi penyemat prestasi sambil memuja diri tanpa kebisingan berarti

embun semu menyambut diri menghibur diri sebelum terik menyelimut raga tak berharga sampai semu menjadi temu pemuas syahwat 

senja semu berkobar merah ungu menyambut dinginya masa 

butiran ilmu mutiara indah menyambut raga demi menuntun jati kusam tak berirama membuat dunia seolah tak mengenal

gejolak arus megikis batu perkasa tiada henti memercik keagungan sang pencipta

lalu bagaimana mungkin memaksa ikan untuk naik pohon sedangkan di laut banyak melahirkan mutiara indah bak aksara penuntun jiwa






Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer