Putri Bangsawan yang Elok nan Suci


Mari berkenalan dengan seorang gadis asli keturunan Sriwijaya. 

Memiliki latar belakang keluarga yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata menjadikan ia sebagai seorang gadis yang pintar dan lugu. Sampai sekarang caranya berpikir masih menjadi misteri yang sulit untuk dicerna oleh nalar. Akan tetapi, nalar hanyalah nalar yang sebatas  logika kecil yang dibatasi Tuhan.

Banyak hal yang menjadikannya sebagai sosok yang menarik untuk dijunjung. 

Menjelang 8 hari pergantian tahun masehi, Tuhan telah melepas sosok bidadari mungil dari alam fana yang dicita-citakan oleh orangtuanya untuk menjadi gadis yang bersahaja. Entah tuhan akan menujukannya langsung pada dunia ataukah sebuah telaga berhias purnama telah disiapkan untuknya kembali. 

Gelar keturunan bangsawan disematkan padanya sejak pertamakali merasakan betapa mengerikannya dunia ini. Saat itu, semua harap cemas menghantui sang ibunda bahkan seorang lelaki yang katanya kuat pun tidak bisa menahan prasangka-prasangka yang menghantui kebebasan dalam berpikir.

Tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang beritikad baik dalam bertindak apalagi berbicara menjadikannya sosok yang sulit untuk dimengerti dan dipahami. 

Seratus lima puluh tiga hari yang lalu negara telah mengizinkannya untuk membuat KTP dan itu menandakan bahwa semua hukum dan peraturan perudang-undangan telah mengikatnya secara penuh sebagai putri dari bangsa Indonesia.

Tujuan hidupnya juga mulai dikekang oleh sosialisme di sekitarnya.

Akan tetapi, sayup redup sorot matanya membawakan pencapaian dunia bukanlah sesuatu hajat yang menjadi prioritas utama dalam hidupnya. 

Mengapa harus dia?







Komentar

  1. Salah satu hal yang menakutkan di dunia adalah, ketika nalar sudah dirasuki oleh rasa yang mencoba menolak bahwa itu adalah rasa.

    Tidak, nalar bukan sekedar nalar. Nalar bisa lebih dari itu. Namun rasa yang biadab terkadang mengekangnya untuk berkelana secara liar.

    Pola pikirnya tidak misterius, hanya saja lagi-lagi. Nalar sudah dirasuki oleh rasa yang bisa jadi itu adalah salah satu keindahan surgawi yang sedang saudara rasakan. Semakin sayang, semakin susah bernalar.

    Selamat pubertas, nak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer