OBENG DAN BAUT

Wahai Bung Proklamator, dulu engkau pernah mengeluh-eluhkan bahwa sepuluh pemuda sanggup untuk mengguncang dunia.

DUNIA SEPERTI APA YANG ENGKAU MAKSUD ITU WAHAI TETUA?

Dunia sihir?
Dunia maya?
Dunia paralel?
Dunia kapital?
Dunia liberal?
Dunia komunis?
Atau dunia seperti tontonan kami sekarang?

Dulu posisimu adalah seorang aktor penting bagi bangsa ini dan menjadi panutan bagi beberapa golongan sehingga engkau dianggap bisa untuk memperbaiki dunia ini. 

Apa mimpimu dulu wahai tetua?

Dan maaf, apa tujuanmu untuk mengguncang dunia?

Engkau dulu begitu percaya bahwa bisa menyatukan sepuluh pemuda tetapi itu engkau wahai tetua.

Engkau sudah lama mati.

Jika engkau diperbolehkan tuhan untuk menyaksikan cucu dan atau cicitmu sekarang, apa yang akan engkau sampaikan kepada Tuhan?

Bung, kau tahu?
Kami nyaris menancapkan belatih karat kepada saudara kami sendiri karena dua ribuh rupiah.
Kami nyaris kehilangan dua mata karena kursi.
Kami nyaris saling kubur demi tanah kubur.

Orang-orang yang membaca apa yang engkau dan karibmu baca semuanya dihilangkan dalam seni peran yang terselubung oleh pidato kesastra-satraan. Bahkan bukan hanya manusianya, akan tetapi kumpulan paragraf tentang misteriusnya sejarah juga ikut dibasmi secara terang-tarangan.

Si burung sebagai hewan pun menginginkan para tokoh bersatu, berdaulat, adil, dan makmur untuk menjadi tontonan tuanya diatas bringin. 

Tapi apalah daya, Tuhan telah mengawinkan tanda tambah dan kurang. 
Mengerti maksud saya kan?

Kembali lagi ke sepuluh pemuda sebelumnya.

Jika kesepuluhnya bertanda tambah dan bung proklamator menginginkan kuantitas maka ia tepat. Akan tetapi, jika ia menginginkan persatuan maka ia salah karena dalam ilmu fisika tentang medan magnet yang menyatakan bahwa hanya tanda tambah dan kuranglah yang bisa menyatu. 

Jika kesepuluhnya bertanda kurang maka kuantitas yang ia inginkan juga tepat tetapi bertanda kurang  dan mencapai angka nol pun tidak dalam segi kualitas. Akan tetapi, jika ia menginginkan persatuan maka ia salah karena dalam ilmu fisika tentang medan magnet yang menyatakan bahwa hanya tanda tambah dan kuranglah yang bisa menyatu.

Jika tanda diantara kesepuluhnya berbeda dan tidak sama banyak maka jumlahnya tetap sama seperti yang disebut sebelumnya tatapi dari segi kualitas akan dietentukan dari tanda mana yang lebih dominan.  Akan tetapi, jika ia menginginkan persatuan maka ia salah karena dalam ilmu fisika tentang medan magnet yang menyatakan bahwa hanya tanda tambah dan kuranglah yang bisa menyatu. Untuk jenis yang satu ini pasti ada yang dikucilkan dan apakah itu masuk dalam kategori persatuan dan kesatuan?

Jika tandanya seimbang maka mereka akan bersatu dan jumlahnya akan tetap sepuluh.

Mari kita ambil bagian kita masing-masih untuk  membentuk bola bekel setelah itu bola pingpong setelah itu bola bisbol setelah itu bula futsal setelah itu bola kaki setelah itu bola basket setelah itu bola gymball  setelah itu dan setelah itu sampai kita sendiri tidak bisa melihat bulatnya bola yang kita bentuk bersama-sama.

Komentar

Postingan Populer