MENYAMBUT UTBK-SBMPTN
Ini cerita gue.
Mulanya, orangtua saya melakukan hubungan sex. Gue sangat
penasaran bro apa motivasi mereka melakukan hal tersebut. Mari bertaruh pada
dua kemungkinan, pertama, mereka hanya memuaskan satu sama lain atau yang
kedua, mereka memang benar menginginkan buah hati. Ayo, siapa yang berani
bertaruh. Mari pasang taruhan satu kilo gram bulu mata. Ehhhh, tunggu dulu,
tunggu. Ada satu kemungkinan lagi nih. Mereka melalukannya demi mendapat pahala
untuk surga setelah nyawa tidak dikandung badan lagi.
Mari, mari. Siapa yang berani pasang taruhan?
Tiga, dua, satuuuu. Waktu habis. Gue sangat tercengang.
Hanya ada tiga orang yang pasang taruhan. Orang pertama adalah pelacur, orang
kedua merupakan “si papi minta saham”, dan yang ketiga adalah kakek sugiono.
Hanya gue yang memilih bertaruh untuk pilihan pertama,
mereka bertiga memilih opsi nomor terakhir.
Gais, Bulu matanya sudah genap empat kilo gram.
Gue menang brooo.
Selamat untuk gue yang memenangkan emapat kilo gram bulu
mata.
HALU.
Gue gak tahu bro, setelah berapa percobaan mereka melakukan
hal tersebut untuk membuat sebuah zigot.
Aahhhhhh, sudahalah.
Gue hanya hanya akan mencerikan cerita yang gue ingat saja.
Pada suatu hari, gue ngehalu.
Aduuhhhh, aahahah. Pakek pada suatu hari lagi.
Gengs, tahun kemaren gue gak lulus masuk perguruan tinggi
dan setiap tes yang gue ikuti semuanya gak lulus.
Gue nangis,
Gue kecewa,
Gueeee emmmm. Sudahlah.
Memikirkannya enak, menghayalkannya nikmat. Rencana.
Gue selalu berharap bahwa kelak jiwa ini diberikan lebel
halal oleh dunia. Seleksi ketat Bro. Setiap bagian di dunia berebut untuk
mengatakan, “Anda tidak lulus.” Rotan, lava, bulu babi, anjing rabiesan, dan
sebagainya. Mereka hanya menyeleksi kulit. Bagaimana dengan organ lain? Ohhh,
tenang Bro. Mereka sudah ada yang nge-handle.
Sex, kesenjangan soal, dan sejenisnya. Mereka tak kalah
meriahnya dengan beberapa penyeleksi yang disebut di atas bahkan lebih keras.
Setiap hari selalu berpikir. Ehh, atau Cuma menghayal tanpa
niat yang kuat. Hanya memikirkan bagian terenaknya saja dari kehidupan.
Ahh, sudahlah.
Gue tahu. Gue sadar. Gue waras. Tapi gue gak cukup cerdas
dalam bertindak.
Katanya mempunyai niatan baik.
Katanya memiliki rencana baik.
Katanya berontak ketika melihat keburukan.
Selalu saja dengan kebodohan yang sama, kegilaan yang lebih
gila, kemunduran akal, penurunan kepercayaan, DAANNN LAIN-LAIN.
Katanya tahu bagiamana gagal itu terasa. Mama sering bilang,
ayah sering berontak dalam mengingatkan.
Payahhh, takut dan sadarnya hanya sesekali.
Yahhh, pada akhirnya akan ada akhir yang akan mengakhirinya
agar semua berakhir dengan lebel, “wafat pada.”
Eeeittt, tunggu.
Mati juga harus mati dengan seni, yahhhkannnn? Agar di dalam
kubur nanti ada banyak warna.
Brooo, ngerti gak dengan tulisan di atas?
Banyak kalimat sumbangkan.
Gue kira begitulah ceritanya untuk mebeberapa tahun belangan. Banyak terdapat
cerita yang semestinya tidak terjadi. Heh, ngehalu lagi nih. Bisa dibilang
menyesal untuk menghadirkan beberapa cerita tapi mau bagaiman lagi. Banya quote
receh yang bilang, “ masa lalu biarlah masa lalu, kita harus fokus membenahi
diri untuk masa depan.” Occehhhh, untuk sekarang gue turutin dulu deh.
Jangankan kalimat sumbang, masalah ejaan saja masih banyak
yang cacat. Heh, bahkan dalam hal sepele seperti itu juga sering diindahkan.
Nahhh, ada lagi nihhh. Kalimat efektif. Saya dan brosis
sekalian pasti setuju jika terdapat kalimat yang tidak efektif pada tulisan ‘bocotan’
di atas. Yahhhkannnn. Hehhh, siapa peduli. Bahkan saya saja tidak peduli.
Siapa peduli? Anak sastra? Guru? Pihak ltmpt? Kalian peduli? Si papa? Penikmat cerita kancil?
Hahahahaah, apa-apaan ini.
GAK JELAS.
Dah, abis.
Belajar dari kesalahan. Jangan sampe kegagalan bikin u mandang sempit ttg orang yg selangkah lebih didepan. We try to survive too.
BalasHapusGood luck:)
You know, you are a person who is stronger and more powerful than what you imagine- Every people has their an idol, and you are my idol :v hoho
BalasHapusBreak a leh gaisuuu :v
Eh typo, break a leg maksudnya :v
Hapus