Tujuan Semu

Selama masih bisa melangkah dan menciptakan sebuah jejak kita haruslah bersyukur kepada Tuhan Yana Maha Esa. Akan tetapi kita hanya melangkah tanpa tahu bagaimana bayangan bentuk dari jejak terakhir kita.Cepat atau lambatnya kita mengetahui sang jejak penutup kita harus selalu berusaha melebihi kualitas diri.

Melangkah dengan dibekali prediksi ilmu yang mungkin hanya sebesar bumi tetapi diiringi dengan rasa percaya yang bisa dibilang tidak wajar di benak manusia. Hal yang paling berjasa dalam perjalanan tersebut karena ditambah dengan langkah kaki seorang teman mungkin bisa dikatakan beberapa.


Langkah demi langkah dilewati tanpa rintangan berarti, bahkan rintangan tersebut dijadikan sebuah lelucon remaja yang nafsunya sedang naik daun. Terus jangan berhenti, kalimat tersebut sangat berani dituangkan di telinga masing-masing. 


Entah rintangan yang keberapa menjadi momok yang sangat mengawatirkan perjalanan. Menacari jejak kesana kemari tanpa dibekalai informasi sedikitpun. Dan yang lebih parah, langakah kaki terspisa menjadi beda arah tetapi satu tujuan. Hal yang membingungkan bukan.


Ambisi pertama sudah digenggam tetapi tanpa digenggam tangan yang lain. Rasa lucu sekaligus risau tercipta,  itulah yang menjadi pemanis dalam perjalan yang begitu banyak meninggalkan jejak. Tiada berarti ambisi pertama dikarenakan tujuan yang sesungguhnya belum tercapai. 


Ambisi hanyalah sekedar pengantar bahkan ambisilah yang menjadi topik permasalahannya. Enatah mengapa rasa kecewa dan risih menggebuh bahkan ambisi dan tujuan tercapai dengan sempurna. 



Komentar

Postingan Populer